Rabu, 20 Juli 2011

Belenggu sebuah…Nama

Dalam sebuah khasanah ketuhanan dan Keduniawian …..pengartian dan pemaknaan yang terkandung dalam sebuah nama adalah sesuatu yang sama-sama mengikat tanpa kita sadari….kenapa ? karena begitu sebuah nama diberikan atau disematkan, maka mulailah sesuatu itu sudah ditentukan tempatnya atau terbatas tempatnya, posisinya dan ini hanya berlaku di dunia saja ……….tidak demikian bila kita memandang khasanah yang mengacu pada “Sang Maha Pencipta”….apakah pantas diberikan nama ??? yang akhirnya membuatNya menjadi terbatas….
Tanpa kita sadari peNamaan ini membuat Sang Maha ini menjadi tidak Maha lagi….karena nama adalah sebuah belenggu yang ada di dunia, karena kita melihat wujud sesuatu tersebut dan akhirnya untuk memudahkan kita,maka kita  memberikannya sebuah “Nama” yang membuat kita dapat memberikan tempat yang sesuai, ada sejarah kelahiran, dapat dianalisa bentuk kejadiannya maupun proses terjadinya dan tentunya kita yang mengaturnya…..?!?!?!  Apakah demikian pula dengan Sang Maha …..yang Dia adalah penguasa waktu, tempat, dan segala kesempurnaan …apakah pantas sebuah nama atau sebutan kita sematkan padaNya ? yang akan membuatNya “terbatas” padahal Dia adalah tak Terbatas. Sekarang efek dari pemberian nama tersebut sudah menjadikan kita lupa akan Keberadaan Dia yang Sebenarnya, seorang menyebutnya sebagi ini, yang lainnya menyebutnya sebagai itu dan lainnya lagi menyebutnya sebagai si ini dan si itu ….. yang pada akhirnya terjadi perebutan siapa yang paling benar dan masing-masing mencari pembenaran dan terjangkit penyakit “merasa” yang demikian akut, tanpa menyadari bahwa merekalah yang telah menempatkan Sang Maha menjadi tidak Maha …..tapi ini membuat mereka merasa nyaman dan aman, karena bila hijab ini terbuka maka efeknya adalah mereka sendiri yang akan rugi dalam hal apapun….
Pertanyaannya adalah sudah adilkah kita pada Sang Maha ? seringkah kita membuatNya cemburu ?
Bahkan kita yang menyebutnya saja tidak pernah tau apa arti dan makna dari sebutanNya……
Dengan menyadari hal ini apakah pantas kita menyebutNya…sedangkan orang tua kita saja memberi nama kita berpikir dan bertanya dulu sehingga seumur hidup kita memakai nama ini akan melekat dalam diri kita segala kebaikan yang implementasinya akan mengacu pada perbuatan kita sehari-hari. Walau akhirnya namaNya kita sebut dalam keseharian itu hanyalah sebagai pengingat saja tanpa kita tahu, mengerti dan memahami apa sebenarnya Sang Maha itu …..
Sadarilah diri kita….sadarilah siapa kita….sadarilah darimana kita ….sadarilah kemana kita kembali………..

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

About Me

Foto Saya
Blog ini merupakan embrio dari apa yang mungkin solilokui, nonfiksi, atau sesuatu di antara. Dengan semangkuk wawasan pribadi saya tentang spiritualitas, sejumput ilmu pengetahuan, stoples isu lingkungan hidup, beberapa rempah-rempah sastra, dan karung peristiwa sederhana dari kehidupan sehari-hari saya, ini adalah dapur telanjang di mana setiap orang diundang untuk menonton bagaimana saya menyulap dengan semua bahan. Ketika itu dilakukan, Anda dipersilahkan untuk memiliki rasa bebas dari apa pun yang melayani di meja. Mungkin, bersama-sama, kita bisa memberikan nama. akan kemana hidup ini.

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Followers

Komentar


ShoutMix chat widget
 

Blogger news

Templates by Yusuf Avanza Powered by {N}Code & Blogger