Seperti pernah diulas pada tulisan AGUSTUS 2010 lalu, bahwa Nol merupakan kunci untuk mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH. Bagi pemula dalam hal meditasi atau samadhi sangatlah sulit untuk bisa mencapai kondisi Nol. Tetapi bagi sudah pernah mengalaminya, maka akan dengan mudah mencapai kondisi Nol karena sudah hafal betul dengan cara untuk mencapai kondisi tersebut.
Mengapa harus kondisi Nol? Pada kondisi pikiran yang Nol, manusia sudah tidak terpikirkan lagi pada kebutuhannya, angan-angannya, keinginannya, nafsunya dan lain sebagainya. Otak menjadi istirahat. Seorang teman pernah berkata mengenai kondisi Nol itu dengan mengatakan,"meneng tanpa mikir iku susah."(berdiam diri dalam meditasi tanpa memikirkan apapun).
Kuncinya adalah berlatih secara kontinyu. Dengan begitu, maka kondisi itu akan bisa dirasakan setiap manusia. Langkah yang harus ditempuh adalah carilah posisi duduk yang relaks dan usahakan badan tegak. Sebelum melakukannya, mintalah perlindungan dan pengayoman terlebih dulu pada GUSTI ALLAH.
Setelah itu, pejamkanlah mata. Saat Anda memejamkan mata, maka pikiran Anda akan bergerak kesana-kemari. Umumnya, ketika berdiam diri pikiran akan menggoda dengan mengatakan berbagai kewajiban yang harus kita lakukan. Contohnya: "uang sekolah belum dibayar", "susunya anak sudah habis", "waktunya membayar hutang" dan lain sebagainya yang menggoda konsentrasi kita untuk menuju ke titik nol.
Kalau Anda mendapat godaan seperti itu, maka biarkanlah pikiran itu bercerita sepuasnya. Tetapi Anda jangan berlarut-larut mendengarkan perkataannya. Yang penting Anda mengetahui kewajiban yang harus Anda lakukan dari apa-apa yang dikatakan pikiran. Setelah tahu semua yang dikatakan pikiran, maka kendali ada pada diri Anda.
Jika sudah mengetahui semuanya, katakanlah pada pikiran,"semua diam". Maka Anda akan kembali lagi ke titik konsentrasi. Dalam konsentrasi itu tidak ada lagi yang Anda pikirkan. Semuanya tertuju pada satu titik. Tidak ada lagi permasalahan duniawi. Yang ada hanya keinginan untuk mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH.
Pada saat itulah, Anda akan lebih berkonsentrasi secara intens lagi. Konsentrasi yang terbilang lebih dalam sehingga Anda tidak lagi merasa digigit nyamuk atau gatal pada kulit Anda. Semuanya terasa mati. Lambat laun kesadaran Anda akan berkurang dan ANda bak merasa ngantuk tetapi tidak tertidur. Apabila diteruskan, maka Anda akan mencapai titik nol dimana hanya terasa ketentraman dan kedamaian yang dalam.
Selasa, 19 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- My Mind
- Blog ini merupakan embrio dari apa yang mungkin solilokui, nonfiksi, atau sesuatu di antara. Dengan semangkuk wawasan pribadi saya tentang spiritualitas, sejumput ilmu pengetahuan, stoples isu lingkungan hidup, beberapa rempah-rempah sastra, dan karung peristiwa sederhana dari kehidupan sehari-hari saya, ini adalah dapur telanjang di mana setiap orang diundang untuk menonton bagaimana saya menyulap dengan semua bahan. Ketika itu dilakukan, Anda dipersilahkan untuk memiliki rasa bebas dari apa pun yang melayani di meja. Mungkin, bersama-sama, kita bisa memberikan nama. akan kemana hidup ini.
Labels
- Agama (3)
- Eksplorasi Diri (10)
- Falsafah (1)
- Meditasi (3)
- Mengenal Alloh (4)
- Metafisika (22)
- Referensi (1)
Blog Archive
-
▼
2011
(45)
-
▼
Juli
(45)
- Apa itu Islam?
- Apa itu Agama ?
- DI MANAKAH LEVEL ANDA ?
- BAGAIMANA HARUS BERSERAH DIRI PADA TUHAN
- Apa Maksud Eling & Waspada ?
- MEMAHAMI JIWA, RAGA, SUKMA, NYAWA
- Mengolah dan Mempertajam Nurani
- Belenggu sebuah…Nama
- Kewajiban atau…..Kebutuhan ???
- Menjalani Kehidupan dengan sebuah “Kemauan”
- Sebuah baju bernama … Agama
- Bukti atau Proses……..
- Kenali Kekosongan dirimu……agar di isi oleh DiriNya
- Dirimu dan DiriNya…..
- Mengenal Cahaya Kehidupan (Nur Rajah Kalacakra )
- Yang Kau Cari Itu Ada di Dalam Dirimu Sendiri
- MENSYUKURI SETIAP KESULITAN
- DIMANAKAH SUMBER PENYAKITMU ?
- RAMADHAN, AJANG KULTIVASI DIRI MENJADI INSAN KAMIL
- Ada Sepotong Surga di Gunung Patuha
- SD Harintha, Pencetus Meditasi Hening
- Mensyukuri Musibah: Mampukah?
- Meditasi Hening, Perjalanan Menuju Alam Suwung
- Kiprah Jagat Alit dalam Keriuhan Semesta (Sebuah K...
- Kesaktian VS Kekhusyukkan
- Memahami " Ngalam "
- Membedakan Pingin dan Kersaning GUSTI
- Belajar dari Tri Dharma Priksa
- Cara Mencapai Titik Nol
- Tiga Hukum 'Ojo' untuk Dekati GUSTI ALLAH
- Memahami Sosok Pandawa & Kurawa di Tubuh Manusia
- Istana GUSTI ALLAH di Tubuh Anak Adam
- Membedakan Suara Hati
- Belajar Ilmu dari Alam
- Nyalakan "Lampu" Hati
- Sampurnaning Urip, Sampurnaning Pati
- Mencari SANG MAHA GHAIB
- Memahami Nyawa Shalat
- Empat Tingkat Mendekatkan Diri
- 3 Titipan GUSTI ALLAH
- Belajar Pada GURU SEJATI
- Belajarlah Mati Sebelum Kematian itu Datang
- Mepes Hawa Nafsu di Bulan SURO
- Dua Hakekat Hidup
- Sedulur Papat Antara Kejawen dan Islam
-
▼
Juli
(45)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar