Alkisah, seorang pemuda dari Afganistan merasa frustrasi, ia merasa doanya sudah tidak didengar lagi oleh Tuhan. Dalam keadaan kesal karena keajaiban atau ” tangan-tangan” Tuhan yang ia tunggu belum muncul jua, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara yang unik, meminta seorang ulama untuk membunuh dirinya kemudian menguburkan jenazahnya dengan layak.Dari kota demi kota yang ia kunjungi di Afganistan, tidak ada satu pun ulama yang bersedia, bahkan hampir dari semua ulama yang ia datangi mengusirnya sambil mengatakan," pergi kau dari sini wahai fasiq!"
Gunung demi gunung ia lalui, namun tak ada satu pun ulama yang bersedia untuk membunuh kemudian menguburkannya, akhirnya pada suatu hari sampailah ia di kota Baghdad untuk meminta agar ulama di kota itu bersedia mengabulkan keinginannya.Dengan menundukan kepala seraya memohon, pemuda itu meminta agar sang ulama mengabulkan keinginannya, namun lagi-lagi sang ulama menolaknya sambil berteriak keras," kamu ingin bunuh diri, berarti kamu sudah tidak punya iman,pergilah engkau dari sini wahai kafir."
Lagi-lagi pemuda Afgan itu pun pergi dengan kecewa, tanpa terasa sampailah ia di kota Syiraz negeri Fars, dihadapan seorang ulama besar di kota itu ia mengutarakan keinginannya untuk dibunuh dan dikuburkan sebagaimana layaknya seorang muslim oleh sang Ulama.Dengan senyumannya yang ikhlas, sang ulama mempersilakan pemuda itu duduk setelah sebelumnya mengatakan kesediaannya mengabulkan keinginan sang pemuda dengan satu syarat, menemani sang ulama tersebut untuk menikmati hidangan sambil berbincang-bincang barang sejenak. Sambil menuangkan minuman buah delima yang segar, sang ulama bertanya pada sang pemuda,"Anda datang darimana dan mengapa anda berkeras untuk bunuh diri?."Sambil menangis sang pemuda mengeluhkan penderitaan dan kesulitan yang dialaminya, berbagai upaya telah dilakukan termasuk berdoa berulang-ulangkali namun tuturnya keajaiban dari Tuhan belum jua muncul menghilangkan kesedihannya, akhirnya ia merasa letih hidup dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya,"Saya berkeliling menyusuri kota demi kota di Afganistan, bahkan saya sudah sampai di Irak, tapi tak ada seorang ulama pun yang bersedia mengakhiri hidup saya hingga akhirnya taqdir membawa saya kesini," ujar sang pemuda.Sambil menikmati minuman buah delimanya, sang Ulama berkata sambil tersenyum ," Anda katakan bahwa anda sudah berdoa tapi keajaiban dariNYa belum muncul juga? Apakah anda lupa bahwa anda berjalan sedemikian jauh hingga kemari lalu sekarang anda duduk disini sambil menikmati minuman delima , bukankah semua yang telah terjadi hingga sekarang anda menikmati segarnya sari buah delima ini merupakan sebuah keajaiban dan karunia dari yang Maha kasih? "Sang pemuda pun menangis menyadari kekeliruannya.
Kisah di atas mengingatkan kita bahwa kita seringkali lupa akan berbagai nikmat yang ada di sekitar kita, kita seringkali mengeluh saat menghadapi berbagai persoalan demi persoalan hidup yang melanda dan meminta campur tangan Tuhan dalam setiap kesulitan yang kita alami.Kita selalu meminta-meminta dan mengeluh dan begitu seterusnya tanpa kita sadari bahwa sebenarnya disekeliling kita masih banyak hal yang selalu dapat kita syukuri.Saat seorang menaiki motor disiang hari yang terik, ia mengeluh dan berharap untuk punya sebuah mobil walaupun mobil butut sekalipun.Kemudian saat ia telah mempunyai mobil butut, lagi-lagi orang itu mengeluh sambil berharap agar punya mobil yang lebih baik, begitu seterusnya.Sementara ia lupa bahwa sejelek apapun motor ataupun mobil yang kita naiki adalah sebuah anugerah yang patut kita syukuri, karena disekeliling kita ternyata banyak yang belum punya kendaraan sama sekali. Saat makan makanan yang tidak enak kita seringkali mengeluh, kita lupa bahwa orang-orang disekitar kita bahkan ada yang makan nasi aking ( dari nasi bekas yang dikeringkan untuk makanan hewan), sementara kita masih bisa makan kenyang. Saat seorang sakit jantung misalnya, ia masih bisa mensyukuri paru-paru dan organ tubuh yang lainnya yang masih sehat.Saat seorang kakinya lumpuh misalnya, ia masih bisa mensyukuri tangan dan bagian tubuh lainnya yang masih bisa digerakkan.
Sesulit apapun suatu keadaan , selalu ada saja banyak hal yang masih bisa kita syukuri.Kita seringkali fokus pada kesulitan,salah seorang pasien saya datang dan mengeluhkan sakit paru-parunya yang sudah akut.Ibu-ibu paruh baya itu mengeluh akan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh, Ia lupa bahwa ternyata hanya nafasnya saja yang sesak, sementara organ tubuh yang lainnya masih sehat dan berfungsi dengan baik. Ia fokus pada sakit paru-parunya hingga merasa sakit sekujur tubuhnya, ia tidak merasa bahwa seluruh tubuhnya kecuali paru-paru masih sehat dan berfungsi dengan baik, dan pasien tersebut lupa bahwa semua itu ia belum syukuri sama sekali. Saat pasien tersebut saya suruh menggerakan tangan dan kakinya dan kami bimbing untuk mensyukurinya, pasien itu akhirnnya tersadar bahwa hanya satu organ tubuhnya saja yang sakit ,sementara sebagian besar, bahkan seluruh bagian tubuhnya yang lain, sehat walafiat, dan sama sekali ia belum syukuri.
Abah Sudrajat Handawinata guru besar nampon seringkali mengatakan pada murid-muridnya yang sedang mengalami kesulitan atau ujian dalam kehiduoannya ," mumpung lagi prihatin banyak-banyaklah berdoa karena saat ini adalah posisi terdekat kita dengan Allah." kesulitan adalah keadaaan dimana tidak adahijab antara kita dengan Allah,sebagaimana sebuah hadist secara tekstualmengatakan ," Allah hadir dalam hati orang-orang yang remuk."
Bila kita menyusuri sirah Nabawiyah atau perjuangan rasulullah,ayat-ayat tentang kemenangan atau janji-janji Allah berupa kemenangan turun pada saat nabi mengalami berbagai kesulitan yang luar biasa,para sejarawan menyebutnya sebagai tahun kesedihan, tahun dimana rasul kehilangan orang-orang terkasihnya,tahun dimana kaum muslimin ditindasdan diboikot secara ekonomi,tahun dimana Rasuldan kaum muslimin diusir dari kota Thaif.Disaat-saat penuh kesulitan iniAllah menghibur Nabi dengan menurunkan ayat-ayat ," Pertolongan dan kemenanganNya telah dekat.", "Sesungguhnya Kami akan menganugerahkan padamu kemenangan yang gemilang."artinya segala kesulitan haruslah kita syukuri karena ia merupakan pertanda atau genderang tibanya rangkaian kesuksesan yang gemilang.
Tentang syukur dalam menghadapi kesulitan ini, seorang teman menuturkan. Karena kartu kreditnya dipinjam dan disalah gunakan temannya, akhirnya ia harus menanggung hutang yang sangat besar menurut ukurannya.Untuk menghindari debt collector yang menagih dengan cara-cara yang membuat rumah tangganya tidak nyaman,akhirnya ia sekeluarga berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan lainnya."Bukannya tidak mau membayar ,"ujarnya,"tetapi penghasilan yang saya dapat perbulannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami sehari-hari , tidak lebih." Ia menuturkan pengalaman hidupnya.Doa-demi doa menurutnya sudah ia panjatkan hingga dua tahun pun berlalu , namun keajaiban yang ia harapkan tidak kunjung datang . Tanpa terasa sampailah ia di hari ulang tahunnya yang ke 31 , tengah malam ia menangis marah pada takdirnya, dengan kesal ia menghujat Tuhannya.I a memprotes takdir yang dialaminya pada Tuhannya, sejadi-jadinya.
Setelah airmata mengering, emosi pun mereda, tanpa sadar ia menengok anak dan istrinya yang sedang tertidur pulas.tiba-tiba sebuah kekuatan muncul dari lubuk hatinya yang paling dalam, sebuah rasa bahagia muncul tiba-tiba. Air mata menetes tidak terbendung lagi, emosi pun kembali menggelegak, perlahan sebuah ungkapan manis keluar dari bibirnya," terimaksih Tuhan ternyata selama ini keajaiban yang aku harapkan selalu hadir dihadapanku, engkau membawaku menghadapi berbagai kesulitan demi kesulitan selama dua tahun ini, namun aku masih bertahan dengan pertolonganMu, dan mereka anak dan istriku masih menemaniku hingga saat ini dengan sehat wal afiat, dan itu semua merupakan keajaiban dariMu. Hamba lupa ya Ilahi, bahwa Keberadaan mereka, anak dan istriku yang menemaniku dalam kesulitan demi kesulitan selama ini adalah juga keajaiban dan anugerah terindah dalam hidup yang luput aku syukuri selama ini.terimaksih Tuhan atas semua keajaiban ini"
Saat menulis kisah tadi , tanpa terasa airmata berderai, betapa banyak karunia Allah yang luput aku syukuri.Bahkan kesehatan, dan tawa ceria anakku yang masih balita dan "lagi lucu-lucunya" itu pun merupakan anugerah terindah dalam hidupku yang hari ini masih belum aku syukuri.Teringat kembali dalam benakku sebuah doa yang pernah dipanjatkan oleh al imam Ali zaenal Abidin, salah seorang Ahlul bait Nabi yang selamat dari pembantaian di Karbala, dalam kesedihan dan kegetiran hidupnya ditinggal orang-orang terkasih, dalam penderitaan dan kesulitan hidupnya ia bermunajat
" Ilahi…. Inilah aku hambaMu yang membalas kebaikan dariMu dengan segala pengkhianatanku."
disaat lain beliau mengungkapkan
"Ilahi berbagai kenikmatan dariMu malah membuat diri kami lupa padaMu,Limpahan kebaikan dariMu semakin membuat lidah kami kelu untuk menghitungnya….Bagaimana mungkin kami dapat bersyukur padaMu sementara syukur kami padaMu membutuhkan syukur lagi….."
Rabu, 20 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- My Mind
- Blog ini merupakan embrio dari apa yang mungkin solilokui, nonfiksi, atau sesuatu di antara. Dengan semangkuk wawasan pribadi saya tentang spiritualitas, sejumput ilmu pengetahuan, stoples isu lingkungan hidup, beberapa rempah-rempah sastra, dan karung peristiwa sederhana dari kehidupan sehari-hari saya, ini adalah dapur telanjang di mana setiap orang diundang untuk menonton bagaimana saya menyulap dengan semua bahan. Ketika itu dilakukan, Anda dipersilahkan untuk memiliki rasa bebas dari apa pun yang melayani di meja. Mungkin, bersama-sama, kita bisa memberikan nama. akan kemana hidup ini.
Labels
- Agama (3)
- Eksplorasi Diri (10)
- Falsafah (1)
- Meditasi (3)
- Mengenal Alloh (4)
- Metafisika (22)
- Referensi (1)
Blog Archive
-
▼
2011
(45)
-
▼
Juli
(45)
- Apa itu Islam?
- Apa itu Agama ?
- DI MANAKAH LEVEL ANDA ?
- BAGAIMANA HARUS BERSERAH DIRI PADA TUHAN
- Apa Maksud Eling & Waspada ?
- MEMAHAMI JIWA, RAGA, SUKMA, NYAWA
- Mengolah dan Mempertajam Nurani
- Belenggu sebuah…Nama
- Kewajiban atau…..Kebutuhan ???
- Menjalani Kehidupan dengan sebuah “Kemauan”
- Sebuah baju bernama … Agama
- Bukti atau Proses……..
- Kenali Kekosongan dirimu……agar di isi oleh DiriNya
- Dirimu dan DiriNya…..
- Mengenal Cahaya Kehidupan (Nur Rajah Kalacakra )
- Yang Kau Cari Itu Ada di Dalam Dirimu Sendiri
- MENSYUKURI SETIAP KESULITAN
- DIMANAKAH SUMBER PENYAKITMU ?
- RAMADHAN, AJANG KULTIVASI DIRI MENJADI INSAN KAMIL
- Ada Sepotong Surga di Gunung Patuha
- SD Harintha, Pencetus Meditasi Hening
- Mensyukuri Musibah: Mampukah?
- Meditasi Hening, Perjalanan Menuju Alam Suwung
- Kiprah Jagat Alit dalam Keriuhan Semesta (Sebuah K...
- Kesaktian VS Kekhusyukkan
- Memahami " Ngalam "
- Membedakan Pingin dan Kersaning GUSTI
- Belajar dari Tri Dharma Priksa
- Cara Mencapai Titik Nol
- Tiga Hukum 'Ojo' untuk Dekati GUSTI ALLAH
- Memahami Sosok Pandawa & Kurawa di Tubuh Manusia
- Istana GUSTI ALLAH di Tubuh Anak Adam
- Membedakan Suara Hati
- Belajar Ilmu dari Alam
- Nyalakan "Lampu" Hati
- Sampurnaning Urip, Sampurnaning Pati
- Mencari SANG MAHA GHAIB
- Memahami Nyawa Shalat
- Empat Tingkat Mendekatkan Diri
- 3 Titipan GUSTI ALLAH
- Belajar Pada GURU SEJATI
- Belajarlah Mati Sebelum Kematian itu Datang
- Mepes Hawa Nafsu di Bulan SURO
- Dua Hakekat Hidup
- Sedulur Papat Antara Kejawen dan Islam
-
▼
Juli
(45)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar